Pages

Tuesday, November 21, 2006

Bayar dunks....

Lagi nyari 'sesuatu' di syariahonline.com, ada pertanyaan menarik...

Naik KRL Tidak Bayar.

Pertanyaan:

Ass.W.W.
Ba'da tahmid dan sholawat.
Ustadz yang semoga Allah muliakan, bagaimana itu hukumnya naik KRL tanpa membayar. BUkankah itu jual beli yang haram. Atau bgmn ? Termasuk keadaan daruratkah. Karena sepertinya banyak sekali yang naik KRL tidaj bayar. Dan ini terasa menzalimi penumpang KRL lain yang telah menunaikan kewajibannya untuk bayar. Mungkin masalah ini terkesan sepele, tapi itulah kenyataan yang ada disekitar. Pada titik manakah sebenarnya permasalahan seperti ini bermula.Bgmn pula solusinya?
Syukron atas jawaban Ustadz.Wass.W.W.


Fathurohman

Jawaban:

Assalamu `alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh

Alhamdulillahi rabbil `alamin, washshalatu wassalamu `ala sayyidil mursalin, wa ba`du,


Kami pernah menjawab masalah ini dan sampia hari ini kami tetap mengatakan bahwa wajib hukumna membayar ongkos KRL. Karena kita sebagai muslim terikat dengan ketentuan yang berlaku.

Kita tidak boleh mengambil sesuatu yang bukan hak kita. Dan membayar ongkos KRL tidaklah akan membuat kita miskin atau tidak makan. Dan kami sangat yakin bahwa banyaknya orang yang tidak bayar karcis KRL itu bukan karena tidak punya uang, tetapi kembali kepada masalah mental. Baik penumpang maupun petugasnya.

Masyarakat kita ini amat terlatih untuk mengambil sesuatu di luar haknya, padahal mengambilnya tidak akan membuatnya kaya. Dan tidak mengambilnya tidak akan membuatnya miskin.

Dan untuk melakukan perubahan itu dari sudut pandang kita yang tidak punya kekuasaan, kita bisa secara istiqamah membeli karcis dengan resmi. Kita mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu. Lalu kepada kerabat, teman, famili dan orang-orang dekat yang kita kenal.

Kami setuju dengan anda, masalahnya sepele, karena harga karcis KRL itu memang tidak seberapa. Tetapi berapa banyak sesuatu yang sepele itu bisa jadi besar urusannya di akhirat nanti.

Maka marilah kita beli karcis KRL secara resmi dan tidak membayar kepada kondektur. Juga tidak memaksakan diri naik di atap kereta, karena nyawa yang Allah SWT berikan hanya satu dan "kudu" dijaga.


Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,
Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.

Alhamdulillah, gw sih enggak. Dulu pernah juga (he...he...he...), tapi itu dulu... Sekarang mah udah pake abudemen bo'...... murah qo... cuma 45 ribu, kita bisa sepuasnya naek KRL selama sebulan(sesuai jurusan abudemennya)

No comments: